SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA
ORGAN
LAMBUNG
Kelompok
4 XI MIPA 2.1 :
1. Alviyani
Damayanti (03)
2. Cindy
Abdyani S (10)
3. Mufqi
Egi Widyarizia (19)
4. Nabila
Kazhimah Q (23)
5. Zainul
Akmal (37)
SMA
NEGERI 1 KENDAL
2015-2016
LAMBUNG
A.
Pengertian dan Fungsi Lambung
Lambung
(bahasa Inggris:
stomach; bahasa Belanda:
maag)
atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan,
atau kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung juga mengatur pengaliran hasil pencernaan
tersebut ke usus kecil. Kapasitas lambung kurang lebih 1,5 liter, tetapi dapat
melebar sampai 2-3 liter. pada bayi yang baru lahir kapasitasnya kira-kira 30
cc. Letak lambung dan bentuknya tergantung pada isi dan tingkat pencernaan,
keadaan alat-alat sekitarnya, bentuk tipe morfologi individu, serta pernafasan
v Fungsi lambung antara lain yaitu:
1. tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah
kecil sari-sari makanan diserap.
2. Menerima dan menampung makanan
sementara
3. Memproses dan megubah protein
menjadi pepton yaitu melalui bantuan enzim pepsin
4. Mengubah kaseinogen menjadi skasein
yaitu memalui bantuan enzim-enzin
5. Membunuh semua bakteri atau kuman
berbahaya yang masuk bersamaan dengan makanan melaui bantuan HCL.
6. Lemak yang masuk ke dalam tubuh akan
mulai dicerna di dalam lambung
7. Membekukan susu dan mengeluarkan
kasein
8. Semua makanan yang kita konsumsi
akan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida. Jika proses tersebut
telah dilakukan, maka usus akan siap mencerna cairan-cairan yang datang dan
telah diproses oleh lambung tersebut.
B.
Bagian-bagian Pada Lambung
Lambung
dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah:
1. Kardiak (bagian atas)
Kardiak
adalah bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
2. Fundus (bagian tengah)
Fundus adalah bagian tengah lambung, tempat
makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
3. Pilorus (bagian bawah)
Pilorus adalah bagian bawah lambung
sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas
jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam,
maka otot-otot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan
sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pylorus akan berkontraksi yang
menyebabkan pilorus menutup.
v Lambung juga terdiri dari 3 otot
yaitu:
1. Otot melingkar
2. Otot memanjang
3. Otot menyerong
C.
Proses Pencernaan Kimiawi Dan
Mekanik
Proses
pencernaan kimiawi di lambung adalah salah
satu proses pencernaan di dalam lambung yang menggunakan zat kimiawi terutama
dengan menggunakan enzim. Di dalam lambung, terdapat beberapa zat enzim yaitu:
a. Renin, berfungsi mengendapkan
protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,
berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+
dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang
berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat
dicerna.
b. Asam lambung berperan sebagai
pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
c. Pepsin, berfungsi untuk memecah
protein menjadi pepton. (dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih
kecil).
d. HCl (asam klorida), berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, membunuh kuman,
serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus. Dengan HCL, pH menjadi lebih asam yaitu di antara 1 sampai 3. Berikut adalah
fungsi hormon tersebut:
·
Hormon
sekretin berfungsi memacu kelenjar pankreas untuk menyekresikan getahnya.
·
Hormon
kolesistokinin berfungsi merangsang kantung empedu mengeluarkan bilus (empedu)
yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.
e. Lipase, berfungsi untuk memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit.
v Urutan percernaan secara Kimiawi di
lambung
Dari kerongkongan,
makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi
dengan bantuan enzim yang disebut renin dan pepsin. Enzim renin akan
menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih
lanjut. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi
asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi
untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Ketika proses pencernaan
terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut
menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida.
Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur\
2. Proses pencernaan mekanik
Perncernaan secara mekanik
disebabkan karena adanya Gerak Peristaltik( gerak menggelombang) atau Gerak peremasan
seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan ini
disebabkan oleh otot otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot
polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Cara
kerja:
perbatasan antara lambung dan
kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka
bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang
disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti
halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot
tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus
(chyme).
gerak ini akan mengakibatkan makanan yang
terdapat di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa yang memiliki
fungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan
sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan
anggota tubuh lainnya.
Makanan yang bersifat basa di
belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang
asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan
melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut
dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
D.
Dinding Lambung
1.
Mucosa
adalah lapisan dimana sel-sel
mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim, asam lambung, dan hormon.
Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas
dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Lapisan mucosa memiliki 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu:
a. Sel Goblet (goblet cell), berfungsi
untuk memproduksi mucus atau lendir yang akan digunakan untuk menjaga lapisan
terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
b. Sel Parietal, berfungsi memperoduksi
asam lambung (Hydrochloric) yang bermanfaat untuk mengaktifkan enzim pepsin,
diperkirakan bahwa sel ini memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat
tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH2.
c. Sel Chief, berfungsi untuk
memproduksi pepsinogen, yaitu suatu enzim dalam bentuk tidak aktif. Sl ini
memproduksi dalan bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein
yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kamtian pada sel
tersebut.
Dibagian dinding lambung sebelah
dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma,
bnetuk, warna dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan
sekresei getah lambung. Getah lambung ini mengandung asam lambung (HCl),
pepsin, musin, dan renin. Asam lambung ini berperan aktif sebagai pembunuh
mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
2.
Submucosa
ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan
vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut
sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari
sel-sel tersebut.
3.
Muscularis
adalah lapisan otot yang membantu perut
dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni :
otot melingkar, memanjang, dan menyerong, kontraksi ketiga macam lapisan otot
tersebut akan menimbulkan gerak peristaltik.
v Fungsi Asam lambung
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang
terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim
ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang
mempunyai ukuran molekul lebih
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang
dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3),
sehingga dapat membunuh kuman
e. Mengatur membuka dan menutupnya
katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus
A. Penyakit Pada Lambung
1. Gastritis
Gastritis
adalah peradangan pada lapisan lambung. Penyebab gastritis adalah terlalu
banyak minum-minuman beralkohol, penggunaan jangka panjang obat aspirin dan ibuprofen, dll. Gastritis juga dapat muncul setelah operasi, luka trauma, luka bakar,
atau infeksi berat. Penyebab kronisnya adalah infeksi bakteri Heliobacter
pylori, refluks empedu, dan stress. Gejala gastritis adalah gangguan
pencernaan, perut kembung, mual, dan muntah. Cara mencegah gastritis adalah
dengan menghindari makanan pedas atau panas.
2. Maag
Maag atau tukak lambung adalah peradangan pada dinding
lambung yang disebabkan oleh pengeluaran asam lambung (asam klorida) yang
berlebihan. Asam lambung secara rutin keluar untuk membantu menghancurkan
makanan. Namun jika tidak ada makanan dalam jangka waktu tertentu, maka asam
lambung akan tetap keluar dan mengikis dinding lambung. Ketika asam lambung
tersebut mengenai saraf, terjadilah rasa sakit yang luar biasa yang biasa kita
kenal sebagai maag. Cara mencegah maag adalah dengan makan teratur dan
menghindari makanan yang terlalu pedas. Cara mengobati penyakit maag adalah
dengan meminum obat antasida.
3. Kanker Lambung
Kanker lambung adalah kanker yang
berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada
perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah
penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat
darah dalam tinja. Kanker dapat menyebar dari lambung ke bagian lain seperti
hati, paru-paru,
tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah bening. Penyebab utama kanker lambung
adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lainnya adalah merokok.
4. Tumor Lambung / Polip Lambung
Tumor lambung adalah tumor yang
ditandai dengan tumbuhnya polip (bintil-bintil) pada lambung. Tumor lambung
masih bisa diangkat dan tidak berbahaya karena tidak menyebar ke organ tubuh
lain. Salah satu penyebab tumor lambung adalah terlalu sering mengkonsumsi
makanan bernitrat. Nitrat adalah zat pengawet yang biasa terdapat di makanan
dan minuman dalam kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang diasinkan
dan diasap serta merokok juga beresiko terjadinya tumor lambung. Tumor lambung
akan menjadi kanker lambung jika polip berukuran lebih dari 2 cm, terdapat sel
glandular, dan terdapat banyak polip di dalam lambung.
5. Dispepsia
Dispepsia adalah gangguan pencernaan
yang ditandai dengan nyeri dan perih di bagian atas perut serta perut terasa
penuh padahal belum makan. Terkadang disertai dengan perut kembung, bersendawa,
mual, dan maag. Dispepsia sering terjadi pada penderita GERD dan gastritis.
6. GERD (Gastro-Esophageal Reflux
Disease)
GERD adalah kerusakan kronis pada
mukosa lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang terus mengikis dinding
lambung. Banyak orang yang mengira penyakit ini mirip maag. Namun ada beberapa
gejala khusus antara lain sakit saat menelan, rasa asam di mulut, sering
bersendawa, dan sering terserang radang tenggorokan. Penyebab penyakit ini
adalah kecemasan, depresi,
langsung tidur setelah makan, makan makanan yang terlalu pedas atau asam,
jarang olahraga, dan kebiasaan merokok.
7. Gastroparesis
Gastroparesis adalah penyakit
kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna. Hal ini disebabkan karena
lambung tidak mampu berkontraksi untuk memindahkan makanan ke dalam usus halus.
Saraf vagus mengontrol kontraksi ini. Gastroparesis dapat terjadi ketika saraf
vagus rusak dan otot-otot perut dan usus tidak berfungsi dengan benar. Makanan
menjadi bergerak lambat atau bahkan dapat berhenti. Gejala gastroparesis adalah
mual kronis, muntah, nyeri perut, perasaan kenyang berlebihan walaupun hanya
makan sedikit. Gejala lainnya dapat berupa mulas, perut kembung, kadar glukosa
darah yang tidak menentu, kurangnya nafsu makan, kejang dinding perut, dan
malnutrisi. Diabetes melitus menjadi penyebab utama gastroparesis karena kadar
glukosa dalam darah yang tinggi dapat mempengaruhi susunan kimia pada saraf
vagus. Merokok juga dapat menyebabkan gastroparesis.
8. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah penyakit
gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis sering disebut
virus perut dan flu lambung. Meskipun penyakit ini tidak terkait dengan
influenza. Penyakit ini disebabkan oleh rotavirus pada anak-anak dan norovirus
dan campylobacter pada orang dewasa. Penyakit ini terjadi karena konsumsi
makanan yang tidak diolah dengan baik, air yang terkontaminasi, atau melalui
kontak terlalu dekat dengan penderita.
Pencegahan
gastroenteritis berupa penggunaan air bersih dan mencuci tangan secara teratur
dengan sabun. Vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini.
Untuk kasus yang ringan, penderita dapat diberi larutan oralit. Untuk kasus
yang lebih berat, cairan infus mungkin diperlukan. Tidak dianjurkan menggunakan
antibiotik karena penyakit ini tidak disebabkan oleh bakteri. Gastroenteritis
paling banyak menyerang di negara berkembang. Terdapat tiga sampai lima miliar
kasus dan menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahunnya.
v Cara
mencegah terkena penyakit lambung
1. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman
yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung
kafein (decaf)pun dapat meningkatkan produksi asam lambung.
2. Menghindari minuman bersoda
3. Menerapkan diet yang kaya akan buah
dan sayur, tapi jangan mengkonsumsi buah dan sayur yang sifatnya asam, seperti
jeruk, lemon dan nanas
4. Menjaga kondisi pencernaan yang
sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama bagi
yang memiliki kelebihan berat badan
5. Setelah makan jangan berbaring atau
melakukan gerakan membungkuk
6. Hindari makan sebelum tidur. Minimal
2 jam sebelum tidur
7. Posisikan tubuh miring ke kiri
ketika tidur